Metronews.co.id - LAHIR tanpa lengan dan tungkai, bocah 11 tahun asal Jawa Barat ini tidak berkecil hati untuk tidak mencoba hiburan yang digemari teman-teman seusianya.Dengan keterbatasannya, Tiyo Satrio juga mampu bersaing dengan teman-teman di sekolah khusus di mana ia dibina secara akademis. Meski hanya mampu menulis dengan mulut, kepala sekolah berkata bahwa siswa kelas dua ini bahkan bisa menyelesaikan tugas matematika untuk kelas empat.
Namun, kecermelangan tersebut tidak selalu terjadi. Ada kalanya bocah ini berjuang melawan kekhawatiran yang sebabkan hilangnya rasa percaya diri karena kecacatan fisiknya. Tiyo masih bergantung pada orang lain untuk membawanya jalan dengan kursi rodanya. Tetapi sifat optimis dan sisi humorisnya membuatnya digemari semua siswa dan guru.
Sepanjang kehamilan, sang ibu tidak menyadari kondisi anaknya. Bahkan setelah bayi Tiyo lahir, sang ibu tidak diberi tahu langsung bahwa anak yang baru lahir tidak memiliki lengan atau kaki.
"Saya melahirkan di tengah malam dan diberi tahu sore hari berikutnya," kata Mimi. Meskipun terkejut pada pertama kali belajar berita, Mimi menerima kondisi anaknya dengan cepat dan ini berpengaruh pada kepribadian Tiyo.
"Saya terkejut pada awalnya. Tapi, saya pikir dia akan menjadi normal seperti anak-anak saya yang lain. Sekarang saya merasa baik-baik saja, menganggapnya normal dan menerimanya," pungkas Mimi, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (13/7/2016).
Bersama dengan suami, pasangan ini memiliki empat anak dewasa lainnya yang sudah menyebar di luar kota sehingga tidak dapat membantu kebutuhan perawatan Tiyo sehari-hari. Mereka juga mengaku biasa menerima bantuan keuangan dar inegara, tapi kini tidak lagi.
“Jika merawat Tiyo sehari-hari, kita tidak bisa pergi ke mana-mana. Tapi, kalau kita tidak bekerja kita tidak bisa mengurus Tiyo,” akui sang ayah yang setiap pagi harus mengantar dan menjemput sang anak bungsu ke sekolah berkebutuhan khusus dengan sepeda motor.
Sumber :
lifestyle.okezone.com