Metronews.co.id - Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin mengatakan jumlah peserta diklat Bela Negara semakin banyak. Peserta kegiatan tersebut akan didominasi kalangan pekerja kantoran, yang berasal dari kementerian dan lembaga masyarakat.
"September (2016) sangat banyak, akan padat sampai Desember," ujar Asrin di gedung diklat Kemhan Rumpin, Bogor, Ahad, 31 Juli 2016.
Asrin menyebut sejumlah institusi yang sudah menjadi pendaftar. Mereka, antara lain berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Bank Indonesia Institute. "Dari PUPR, ada ajudan para pimpinan eselon 1 dan 2, anggota eselon 3 dan 4 juga."
Meski tak merinci, Asrin mengatakan sejumlah sekolah dan universitas pun akan menerapkan metode Bela Negara, dalam proses orientasi siswa dan mahasiswa baru. Metode tersebut, menurutnya terbagi dalam 2 jenis, yaitu lewat sosialisasi dan diklat.
Asrin menyakini program yang digodok dalam 20 pertemuan antar lembaga, yang dipimpinnya selama 8 bulan itu bisa mencapai target 4 juta peserta, pada akhir tahun 2016. Saat ini, kata dia, jumlah kader bela negara di seluruh wilayah di Indonesia, sudah mencapai 2,7 juta orang. Angka itu berdasarkan portal data base Badan Diklat Kemhan.
Sumber :