-->

Thursday, August 4, 2016

Kejanggalan Cerita Freddy Budiman Versi Buwas

Kejanggalan Cerita Freddy Budiman Versi Budi Waseso
Metronews.co.id - Direktur Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso menilai beberapa testimoni atau pengakuan almarhum terpidana narkotika Freddy Budiman perihal keterlibatan penegak hukum di operasinya meragukan. Sebab, ada beberapa hal yang tidak masuk akal.

"Seperti soal Freddy nyetir di mobil jenderal bintang dua dan ada narkoba di belakangnya. Wah, gak segitu hebatnya," ujar Budi saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 4 Agustus 2016.

Sebagaimana diketahui, lembaga penegak hukum seperti BNN, Polri, dan TNI tengah menjadi sorotan karena tuduhan Freddy Budiman bahwa mereka melindungi operasinya selama ini. Perlindungan itu mulai dari memasukkan barang dari luar negeri hingga proses distribusi dari satu daerah ke daerah yang lain.

Salah satu yang disebut Freddy Budiman, ia ditemani jenderal bintang dua untuk memindahkan narkotika dengan mobil. Ada juga perlindungan lain seperti pencabutan cctv dari tempat Freddy ditahan hingga menemani Freddy ke luar negeri untuk menyelesaikan transaksi narkotika.

Budi menjelaskan, salah satu hal yang tidak logis dari cerita jenderal bintang dua adalah semobil berdua. Menurut Budi, seorang jenderal dua tidak bisa dipisahkan dari ajudannya alias melekat sebagaimana diatur dalam protap. Oleh karenanya, aneh jika Freddy bisa semobil saja dengan sang jenderal.

"Ketika jenderal pergi, ajudan ada untuk melakukan perlindungan. Jadi, nggak sebebas yang diceritakan Freddy," ujar Budi.

Ketidaklogisan yang lain ada pada cerita Freddy pergi ke Cina bersama anggota BNN untuk mengecek pabrik narkotika. Menurut Budi, meminjam Freddy untuk pergi ke pabrik narkoba di Cina tidak semudah itu karena harus ada kejelasan soal alasan, paspor, dan visa. "Paspornya gimana, visanya apa, gak mungkinlah semudah itu ke Cina. Apa iya dimasukkan ke peti kemudian dibawa dengan barang?" ujar Budi bertanya-tanya.

Meski keterangan Freddy terdengar tak logis, Budi menegaskan akan tetap menguji testimoni itu. Namun, menurut ia, wajar jika testimoni patut dicurigai. "Almarhum itu pelaku. Siapapun dia, pasti ingin membebaskan diri dengan berbagai cara, ada jalur hukum, ada dengan menceritakan pemikirannya untuk mengaburkan permasalahan," ujarnya.

Sumber :

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner