Metronews.co.id - Setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memutuskan maju pilkada lewat jalur parpol, muncul sindiran-sindiran dari lawan politik Ahok soal inkonsistensi Ahok.
Kelompok relawan "Sahabat Sandiaga Uno" (SSU) menyatakan mereka siap menerima "Teman Ahok" yang mereka yakini kecewa dan sakit hati. Namun, juru bicara "Teman Ahok", Singgih Widiyastono, menyatakan, dia dan kawan-kawan yang tergabung di Teman Ahok tidak akan pindah dukungan.
"Ah, enggak lah, kita enggak mau pindah keyakinan. Kan dari awal dukung Bapak, ya dibawa saja," kata Singgih kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2016).
Kendati demikian, Singgih mengakui ada kekecewaan ketika Ahok memutuskan maju lewat jalur parpol. Hanya saja, kekecewaan ini tidak berlangsung berlarut-larut hingga membuat pendukung Ahok berbalik arah mendukung calon lainnya.
"Kecewa pasti ada, tapi kalau sampai enggak jadi milih mungkin ada tapi jumlahnya enggak banyak," kata Singgih.
Ahok mengumumkan keputusannya maju lewat jalur parpol usai halalbihalal bersama Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) kemarin. Dia kini didukung oleh Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura. Jumlah suara tiga partai itu pun cukup untuk mengantarkan Ahok bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Keputusan ini dijadikan kesempatan bagi SSU untuk menarik Teman Ahok menjadi tim mereka. SSU juga membandingkan Ahok dengan Sandiaga Uno yang diyakini akan terus setia pada partai.
"Bang Sandi dari awal sudah komit melalui parpol, dan sekarang selain Gerindra juga PKS, PAN, PKB, dan partai lain juga sudah banyak komunikasi yang semakin mengerucut," kata Koordinator SSU, Anggawira.
Sumber :