Jakarta, Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan operasi katarak sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia terutama untuk mereka yang lanjut usia. Hal ini karena lokasi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa membuat warga secara luas terpapar sinar ultraviolet (UV) sehingga mempercepat terjadinya degenerasi lensa mata.
Seperti disebutkan dalam riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 bahwa prevalensi katarak Indonesia adalah 1,8 persen dengan angka penderita baru per tahun mencapai 1.000 orang. Kebanyakan pasien katarak datang dari daerah pesisir dan berstatus sosial ekonomi rendah sehingga masih sedikit yang mau melakukan operasi katarak karena keterbatasannya.
"Tidak ada yang mempedulikan manusia di masyarakat khususnya di Indonesia yang tiba-tiba menjadi buta. Kalau Anda memang lahirnya buta, Anda bisa sudah siap. Tapi kalau Anda tiba-tiba buta, satu yang jelas Anda nggak mati tapi Anda akan tergantung pada orang lain," kata BJ Habiebie saat ditemui dalam launching CSR Operasi Katarak Sepuluh Ribu Mata di Wisma Habibie dan Ainun, Jl Patra Kuningan XIII, Jakarta, Selasa (3/5/2016).
"Saya menyaksikan sendiri orang dioperasi masuk kliniknya nggak bisa jalan, nggak sampai satu hari nggak menginap di klinik keluarnya bisa melihat lagi. Saya menyaksikan sendiri dulu seorang guru yang dioperasi, tiba-tiba bisa lihat jadi produktif kembali," lanjutnya.
Habibie sendiri mengaku punya perhatian khusus untuk kesehatan mata karena almarhumah istrinya, dr Hasri Ainun, yang memang bergerak aktif dalam Yayasan Bank Mata. Habibie bahkan telah terdaftar sebagai donor sehingga ketika meninggal nanti kornea matanya akan disumbangkan.
Habibie berharap ke depan semakin banyak orang yang mampu tak hanya dari segi materi saja tapi juga fisiknya, untuk bersama-sama meringankan beban kesehatan mata masyarakat Indonesia. Perusahaan bisa membuat program operasi untuk membantu mereka yang membutuhkan sementara bagi individu mungkin bisa mendaftarkan diri untuk jadi donor mata.
"Saya suka diajak oleh Ainun 'heh ayo ikut lihat itu orang-orang yang katarak'. Operasinya tidak ruwet cepet," pungkas Habibie.
sumber : detik