Metronews.co.id - Terjebak dalam lingkaran amarah dan dendam tak akan pernah mendatangkan kebahagiaan. Sebaiknya stop mengungkapkan amarah membabi buta dengan lima cara berikut yang dijelaskan psikolog terkenal, Roslina Verauli, berikut ini.
Menerima kemarahan
Orang kerap keliru memahami kalimat ini. Ini bukan berarti membiarkan perlakuan semena-mena orang lain atas diri kita. Tapi bukan pula menyangkal kemarahan. Ada cara lain untuk mengeluarkan amarah tanpa memiliki rasa dendam, yakni dengan mengatakan “Saya marah” emosi Anda akan terlupakan dan orang lain akan mengetahui perasaan Anda.
Memahami sumber kemarahan
Pahami, “apa” yang membuat kita marah bukan “siapa” yang membuat marah. Fokus pada “siapa” yang membuat kita marah hanya akan membuat kita terdorong melakukan balas dendam.
Pahami dari sisi lain
Selain itu, coba tempatkan kita pada beberapa sudut pandang yang berbeda. Misalnya, kemarahan karena dikhianati pasangan, coba lihat apa alasan pasangan melakukan hal tersebut. Dari sini kita bisa mengurai permasalahan sekaligus kemarahan.
Fokus pada penghayatan orang lain lebih menderita
Setelah memahami dari sisi lain, berarti waktunya Anda untuk tak mengumbar kemarahan lagi. Jangan biarkan diri ikut bermasalah. Apalagi bila kejadiannya sudah berlalu. Lupakan.
Katakan “Hey, lihat i’m okay”
Rasakan dan maknai kata ini dalam-dalam. Kita tak lagi memiliki emosi negatif. Tak merasa lagi marah dan mendendam serta lega. Karena kita mampu menghayati setiap kejadian dari sudut pandang lain yang lebih baik dan kemudian fokus pada pelajaran yang dapat diambil dari sebuah permasalahan. [OKZ]