-->

Tuesday, March 29, 2016

Safety Check Facebook di Pakistan Nyasar Ke Negara Lain


Metronews.co.id - Niat mulia Facebook untuk membantu para warga Pakistan pasca serangan bom bunuh diri di taman Gulshan-e-Iqbal, Lahore, Pakistan dikemas dalam bentuk aktivasi fitur Safety Check. Sayangnya, fitur ini nyasar ke pengguna di seluruh dunia.

Safety Check dari Facebook seharusnya dirancang untuk para pengguna yang tinggal di area bencana, sehingga fitur ini dapat membantu orang-orang terdekat agar mengetahui soal kondisi teman dan keluarga mereka.

Setiap pengguna Facebook bisa menandai diri mereka dalam kondisi "Safe", "Unsafe", atau "Not in the area". Jika sudah mengklik fitur ini, maka kondisi si pengguna akan masuk ke dalam notifikasi teman-temannya agar bisa terlacak, serta muncul di News Feed.

Walau seharusnya ditujukan untuk warga Pakistan, namun media The Guardian melaporkan Safety Check Facebook ini juga menyasar ke pengguna di Sydney, Honolulu, Brussels, Kairo, Kanada, New York, Inggris, hingga Hong Kong. Mereka semua menerima notifikasi peringatan dari Facebook.

Banyak di antaranya mempublikasikan screenshot pesan teks yang mereka terima ke jaringan mikroblog Twitter sambil menyindir.

Facebook Safety Check: Have you been affected by the explosion? Reply SAFE if you're OK or OUT if you aren't in the area.

Begitu isi pesan dari Facebook yang diterima oleh netizen di berbagai negara di luar Pakistan.

"Tidak Facebook. Saya baik-baik saja karena ledakan berada di Pakistan. Terima kasih sudah bertanya/menakut-nakuti orang," cuit pengguna akun @JamilaRizvi dari Melbourne, Australia.


Hal serupa juga dialami oleh Daniel Dale dari Washington DC. "Pesan Facebook mengenai ledakan yang tersebar di mana-mana tidak diberi spesifik 'Pakistan', betul-betul lebih buruk dari masalah aplikasi atau browser," sindirnya di akun @ddale8.

Sementara nama pengguna @El_Drakken turut berkicau hal yang sama seiring ia mendapatkan notifikasi dari Facebook. "Sepertinya Facebook mengira saya berada di lokasi ledakan Pakistan," katanya.

Lalu pengguna Twitter dari Wales, Inggris ikut-ikutan menyindir Facebook dengan berkicau di akunnya, @camvallen. "Terima kasih untuk perhatiannya Facebook tapi Wrexham dan Pakistan berbeda lokasi," cuitnya.

Pihak Facebook pun langsung merespons kesalahan ini dengan mempublikasi pernyataan maaf di dalam akun Disaster Response on Facebook.

"Kami telah mengaktifkan Safety Check di kawasan Lahore, Pakistan setelah terjadi ledakan. Sayangnya banyak orang yang tidak berada di lokasi mendapat notifikasi. Bug ini tentu bertentangan dengan niat kami. Kami akan memperbaikinya dengan cepat dan mohon maaf kepada semua pengguna yang tidak sengaja menerima peringatan ini," ungkap perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini.

Media Pakistan memberitakan korban tewas sejauh ini berjumlah setidaknya 69 orang. Korban diperkirakan akan terus bertambah seiring banyaknya warga terluka yang dalam keadaan kritis. Diketahui kebanyakan korban adalah wanita dan anak-anak yang saat itu tengah memadati taman hiburan pada liburan Paskah.

Aparat di Pakistan melancarkan perburuan untuk menangkap militan yang berada di balik serangan di Lahore. Sebuah faksi militer Taliban, Jamaat-ul-Ahrar, mengklaim berada di balik serangan yang mengincar umat Kristen itu.

Lahore yang menjadi daerah serangan kali ini adalah ibukota dari provinsi paling kaya di Pakistan, Punjab. Lahore disebut juga sebagai jantung perpolitikan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan partainya.

Sumber : CNN Indonesia
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner