Metronews.co.id - - Rumah wartawan Central News Batam, Yosri Nofriadi (28), di Rumah Toko (ruko) Sagulung Baru Mas, Blok A Nomor, Kelurahan Seibinti, disatroni maling, Minggu (6/3/2016) dini hari. Akibatnya, dua unit handpone dan emas kalung seberat 10 gram lenyap digondol maling, kerugian mencapai Rp10 juta.
Maling mengambil dua unit handpone Sony Experia Z1 dan Experia Z2, yang disimpan di dalam lemari lantai dua, sedangkan emas kalung juga diambil dari lemari yang lain. Kejadian ini diketahui korban sekira pukul 09.00, Yosri ingin mengambil handphone itu. Namun, ia kaget saat membuka lemari tidak melihat lagi handphone yang disimpannya itu.
"Tadi mau kasih dua handphone itu ke ibu, pas saya lihat sudah tak ada lagi. Tidak ada yang tahu siapa yang ambilnya," ujar Yosri kepada wartawan di Mapolsek Sagulung
Ia mengatakan, ibu kandungnya Ernawati (60), sempat melihat cahaya senter handphone naik tangga lantai II. Namun, tidak mencurigai kalau itu malingnya. Ibunya melihat maling masuk sekira pukul 03.00. "Ibu ada lihat cahaya senter naik tangga, tapi tidak menghiraukannya," kata Yosri.
Ia menuturkan dua unit handphone itu rencananya mau dikirim ke kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kebetulan ibunya hendak pulang kampung pada Rabu 9 Maret 2016 mendatang. Handphone itu dibelinya setelah dititip kawan-kawannya untuk dibelikan di Batam. Nahas, handphone itu sudah digondol maling.
"Handphone itu milik kawan saya di kampung, tapi sudah hilang semua," katanya.
Yosri menyampaikan maling itu diduga masuk dari samping rukonya. Malingnya masuk dari jendela lantai II ruko itu sudah terbuka terlebih dahulu, kemudian masuk lewat jendela rumahnya telah dirusak maling. Ia mencurigai malingnya anak-anak punk yang kerap nongkrong di ruko yang kosong itu.
"Mungking malingnya anak-anak punk yang sering kumpul di sekitar ruko," ujarnya.
Yosri semakin kesal setelah laporannya ditolak oleh Mapolsek Sagulung. Katanya, pihak kepolisian tidak bisa menerima laporannya karena barang bukti pembelian handphne itu tidak ada. Begitu juga dengan surat-surat kalung emas itu tinggal di rumahnya di Bukittinggi.
"Laporan saya tidak diterima polisi tadi, alasannya barang bukti pembelian handphone dan surat-surat emas itu tak ada," kata Yosri.
Selama ini, sekitar tempat tinggalnya sudah sering terjadi pencurian. Untuk itu ia beraharap kepada polisi supaya meningkatkan kinerjanya mengamankan wilayah tempat tinggalnya dari tindakan pencurian.
"Kalau laporan saya tidak diterima, saya harap polisi bekerja dengan baik supaya masyarakat tak mengalami pencurian lagi," ucap Yosri. [OKZ]