-->

Friday, March 4, 2016

Virus H1N1 Telah Tewaskan 68 Orang Meksiko


Metronews.co.id - Virus H1N1 atau yang biasa dikenal sebagai flu babi menyerang Meksiko. Kementerian Kesehatan setempat menyebut flu babi menyerang lebih dari 930 orang, jauh lebih tinggi daripada tahun lalu.

Data dari Kementerian Kesehatan setempat mengatakan ada 945 kasus flu babi pada musim semi kali ini, dengan jumlah kematian sebanyak 68 orang. Angka ini lebih banyak daripada di waktu yang sama tahun lalu, dengan hanya 4 kasus dan tidak ada kematian.

Orang tua dan masyarakat meminta agar pemerintah menutup dan meliburkan sekolah agar penularan tak semakin bertambah. Namun pemerintah Meksiko mengatakan hal tersebut berlebihan dan aktivitas seharusnya tetap berjalan seperti biasa.

"Kita tidak sedang menghadapi epidemi yang mengharuskan kita untuk menutup sekolah," tutur Menteri Pendidikan Aurelio Nuno, dikutip dari Reuters, Jumat (4/3/2016).

Meski begitu, wabah flu babi di Meksiko tak bisa dianggap enteng. Pada tahun 2009, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi flu babi terjadi setelah Meksiko kewalahan dan menyebarkan virus H1N1 ke seluruh dunia.

Terkait alasan meningkatnya jumlah kasus flu babi tahun ini, Anafarmex, asosiasi farmasi Meksiko, mengatakan kekurangan obat menjadi salah satu penyebabnya. Kurang lebih 35 persen farmasi di Meksiko tak memiliki Tamiflu, obat buatan Roche yang bisa digunakan untuk menangani kasus flu babi.

Flu babi adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza H1N1 yang menginfeksi saluran pernapasan babi. Virus flu babi ini mudah menular ke manusia melalui udara, dan bukan dari makanan produk olahan babi.

Virus ini dapat tetap bertahan hidup selama sekitar 48 jam sehingga mudah menular antar manusia. Gejalanya antara lain batuk, demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, muntah, diare, dan lesu. [DTK]
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner